Cuma lulusan SMK, santri ini buktikanbisa sukses dari bisnis animasi

Untuk kamu yang menggemari dunia animasi, pasti sudah tidak asing jika mendengar nama Achmad Rofiq yang unggul dengan brand animasinya yaitu Kukurockyou. Rofiq merupakan CEO dari perusahaan animasi yang dia dirikan bernama PT Digital Global Maxinema (DGMaxinema) yang sudah dia mulai sejak tahun 2008 lalu. Bersama perusahaannya, Rofiq mengaku bisa meraup penghasilan sebesar kurang lebih Rp 1 M
untuk 1 proyek dengan beberapa episode. Lelaki yang berasal dari Pasuruan ini mengaku bahwa dia telah menggeluti dunia animasi sejak tahun 2005 sejak dia mengambil jurusan desain di Universitas Negeri Malang. Sebelum duduk di bangku kuliah, Rofiq memang pernah menjalani kehidupan sebagai seorang santri di kota
kelahirannya. "Jika ingin sukses nantinya, hendaknya para santri juga memperbanyak waktu jalan-jalan dan melihat dunia luar karena yang dipelajari di pesantren adalah hanya cara membaca 'manual book'. Jadi memang harus berkelana untuk merasakan keadaan luar yang sesungguhnya," kata Rofiq ketika berbincang dengan brilio.net beberapa waktu lalu. Rofiq memang telah membuktikan bahwa apapun background kamu, kamu masih tetap bisa sukses asalkan kamu mau berusaha. Saat ini perusahaan Rofiq mempekerjakan kurang lebih 30 orang karyawan. Untuk karyawannya, sendiri Rofiq tidak ragu-ragu untuk mempekerjakan
para lulusan SMK bersama dengan para sarjana. "Lulusan SMK sangat sesuai dengan kebutuhan industri karena sebelum lulus pasti mereka pernah melakukan kerja praktik lapangan. Sementara kalau sarjana biasanya kami tempatkan di posisi produser atau administrator," beber Rofiq.Selain itu, Rofiq juga berpesan untuk siapa saja yang ingin menjadi seorang animationpreneur(berbisnis di bidang animasi) bukan hanya harus pintar, tetapi mereka haruslah jenius dan memiliki 1001 cara untuk menjalankan bisnisnya. Kamu berminat bekerja di bidang kreatif seperti Rofiq? Ayo semangat!

Final Fantasy VII Remake Roketkan Saham Square Enix

 

Jakarta - Langkah Square Enix untuk membuat Final Fantasy VII Remake tak disambut sorak sorai penggila game. Lantai bursa juga bersorak dan meroketkan saham publisher game ternama asal Jepang melampaui level tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Final Fantasy VII sejatinya menjadi seri terbaik Final Fantasy yang pernah digarap oleh Square Enix. Rilis pertama kali untuk platform PlayStation di tahun 1997 silam, game ini menoreh angka penjualan yang tinggi yakni 11 juta keping.

Jelas bukan menjadi hal yang aneh lagi jika para gamer itu kegirangan manakala remake dari Final Fantasy VII diumumkan di atas panggung megah E3 2015.

Dikutip detikINET dari Bloomberg, Kamis (18/6/2015), saham Square Enix melompat 2,9% menjadi 2,956 yen di bursa saham Tokyo. Lonjakan tertinggi yang dialami oleh Square Enix sejak tahun 2008.

Belum jelas kapan Final Fantasy VII Remake ini akan rampung dan platform mana saja yang bakal disambangi oleh game RPG Adventure itu. Game ini sendiri rencananya akan melibatkan tim original Final Fantasy VII, termasuk sang Director Tetsuya Nomura.

Dalam wawancaranya beberapa waktu lalu, Nomura mengatakan, meski memiliki judul yang sama namun Final Fantasy VII Remake ini tak akan sama persis dengan yang dahulu. Entah itu dari sisi grafis maupun alur cerita yang disajikan. "Anda pasti akan sangat senang dengan Final Fantasy VII. Kami berpikir mengapa harus menciptakan game yang sama persis?," ujar Nomura.

Terakhir yang disampaikan oleh pria berusia 47 tahun itu adalah keinginannya untuk menghadirkan lebih banyak lagi remake dari serial Final Fantasy. Meski begitu ia mengatakan jika tidaklah mudah untuk membuat sebuah game remake. Hmm... Kalau pun benar, seri Final Fantasy mana yang Anda nanti remake-nya?

PlayStation Jadi Markas Baru Call of Duty

 

 Ilustrasi (gettyimages)

Jakarta - Sony memastikan untuk menggandeng Activision guna memperoleh DLC (Downloadable COntent) dan versi Beta eksklusif sementara untuk game Call of Duty: Black Ops 3

"PlayStation adalah rumah baru bagi Call of Duty," ujar CEO PlayStation, Andrew House dalam presentasinya yang berlangsung di E3 2015.

Pernyataan dari House bisa dibilang sebagai bentuk balasan Sony atas apa yang telah dilakukan oleh Microsoft pada Call of Duty 4: Modern Warfare di tahun 2007, dimana map packs-nya meluncur lebih dulu di Xbox.

Call of Duty: Black Ops 3 sejatinya memang akan rilis secara multiplatform. Tak hanya mampir di PlayStation 4, Xbox One, dan PC, game ini pun juga akan hadir untuk platform konsol last-gen (PlayStation 3 dan Xbox 360), dikutip detikINET dari Polygon, Kamis (18/6/2016).

Kesepakatan antara Sony dan Activision tak berhenti sampai di situ. Eksklusivitas pun berlanjut sampai ke versi beta multiplayer. Meski game besutan developer Treyarch ini rencananya akan kick off pada 6 November 2015, namun akan ada versi beta multiplayer yang rilis lebih awal, yakni pada bulan Agustus. Nah, gamer PlayStation 4 lah yang akan bisa lebih dulu mencicipi asyiknya tembak-tembakan di Call of Duty: Black Ops 3.

Tidak ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai sampai kapan eksklusivitas itu berlaku. Kendati demikian, gamer Xbox sepertinya bisa bersabar, toh ini hanyalah eksklusivitas yang bersifat sementara.

Ya, di era perang konsol seperti yang terjadi saat ini, eksklusivitas dirasa menjadi senjata yang ampuh bagi para produsen itu dalam menggaet pangsa pasar agar lebih luas lagi. Seperti yang dikatakan tadi, tak hanya berlaku bagi Sony, Microsoft pun pernah melakukan cara yang sama pada beberapa judul gamenya, seperti Rise of the Tomb Raider.
SUMBER

Perbedaan E-Buiseness dan E-commerce

APA YANG DIMAKSUD DENGAN E-BUSINESS

·         Pengertian

E-business adalah aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.

·         Tujuan

Sebagai penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu.

·       Manfaat

a       Bagi Perusahaan
• Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
• Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).
• Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.

Bagi Customer
• Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir semua lokasi.
• Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
• Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah, karena konsumen bias berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.

c      Bagi Masyarakat Luas
• Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara bisa berkurang.
• Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga bias terjangkau oleh orang yang kurang mampu.

“Perbedaan E-commerce dengan E-business”

1.      E-business lebih luas dalam lingkup dan e-commerce hanya merupakan satu aspek atau satu bagian dari e-business.

2.       E-commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti membeli dan menjual barang dan jasa melalui internet.

3.      E-commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan dalam e-business, transaksi uang tidak diperlukan.

4.      E-business melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan konsumen, dll.